Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Aplikasi Pendidikan

Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Aplikasi Pendidikan

 (disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Dasar-dasar Teknologi Pendidikan dan dipresentasikan pada hari Senin, 25 November 2013)

Oleh
CHAYA PEBIYANA
06032681318062



Dosen Pengampu:

1.    Prof.Dr.H.Fuad Abd.Rachman, M.Pd
2.    Dr. L.R.Retno Susanti M.Hum


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berdasarkan UU RI No. 20 Thn 2013 Tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.
       Menurut John Dewey dalam naufal hakim Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup (John Dewey dalam naufal hakim, 2013: 1)
Teknologi pendidikan yang merupakan bagian dari pendidikan, yang berkepentingan dengan segala aspek pemecahan masalah belajar manusia melalui proses yang rumit dan saling berkaitan, juga ikut serta berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui cara-cara yang berbeda.
Teknologi pendidikan memiliki potensi untuk mengatasi permasalahan tersebut, oleh karena itu perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi masalah belajar siswa yang pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang abstrak, sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek yang terlalu kecil atau terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman langsung, sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, sulit memahami konsep yang rumit, terbatasnya waktu untuk belajar, selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta didik juga menjadi faktor rendahnya mutu pendidikan (Miarso, 2011: 554).
Berdasarkan hal tersebut di atas, nampaknya peningkatan mutu pendidikan perlu diarahkan berdasarkan pendekatan teknologi pendidikan, yang mampu mewujudkan peningkatan mutu pendidikan. Karena pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu strategi yang digunakan untuk menganalisis, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah belajar yang dihadapi setiap individu, dengan memanfaatkan berbagai macam recources (Miarso, 2011: 556).
Rumusan Masalah
1.    Peningkatan mutu aplikasi pendidikan dalam teknologi pendidikan.

Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan berdasarkan aplikasi teknologi pendidikan.
PEMBAHASAN
Definisi Aplikasi Teknologi Pendidikan
Ditinjau dari pendekatan pendidikan, teknologi pendidikan adalah suatu proses yang bersistem dalam usaha mendidikan atau membelajarkan. Dalam proses yang bersistem ini kemungkinan besar digunakan teknologi pendidikan sebagai produk (Miarso 2007: 76).
Berdasarkan UU RI No. 20 Thn 2013 Tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa aplikasi teknologi sebagai penerapan dari suatu disiplin ilmu yang membahas proses dalam usaha mendidik atau membelajarkan, dan dalam proses mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi.
Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu dalam konteks “hasil belajar” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap waktu cawu, akhir semester, akhir tahun, 5 tahun bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (studens achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis (misalnya ulangan umum, Ebta, Ebtanas). Dapat pula prestasi di suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: computer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan dan lain sebagainya (Depdiknas: 2003).
Konsep tentang peningkatan mutu pendidikan juga diartikan secara berbeda-beda, tergantung pada situasi dan kondisi. Secara konseptual kriteria mutu itu dikategorikan ke dalam lima hal, yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efesiensi, dan produktivitas (Miarso, 2011: 516).
Dari uraian di atas di dapat simpulan bahwa mutu pendidikan adalah tingkat keunggulan hasil kerja dalam pendidikan baik yang berupa proses pendidikan maupun dalam hasil pendidikan. Dari pengertian aplikasi teknologi pendidikan dan pengertian peningkatan mutu pendidikan di atas, dapat dikatakan bahwa aplikasi teknologi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah penerapan teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu yang membahas proses mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi sebagai upaya peningkatan keunggulan hasil kerja dalam bidang pendidikan baik yang berupa proses pendidikan maupun berupa hasil pendidikan.
Menurut Miarso dalam Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (2011) beberapa pedoman umum dalam aplikasi teknologi pendidikan dan implemasinya:
1)    Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain.
2)    Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serampak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan di antaranya.
3)    Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4)    Tumbuhnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan atau unsur mempunyai nilai-nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah (Miarso, 2007: 78).
Peningkatan Mutu pendidikan dalam aplikasi teknologi pendidikan tidak terlepas dari :
Siapa saja dan dengan cara yang sangat bervariasi dan fleksibel, tergantung kepada situasi dan kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan. (Prawiradilaga dan Siregar, 2008: 311). Terdiri dari :
·        Pola pemanfaatan di Lab Komputer
Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas laboratorium komputer yang tersambung ke internet, dapat memanfaatkan situs ini di lab. Situs ini dapat diakses secara bersama-sama dalam bentuk klasikal ataupun individual di lab dengan bimbingan guru.
·        Pola pemanfaatan di Kelas
Apabila sekolah belum memiliki lab komputer, namun mempunyai sebuah LCD proyektor dan sebuah komputer yang tersambung ke internet, maka pemanfaatan situs ini dapat dilakukan dengan cara presentasi di depan kelas. Bahan belajar yang ada pada edukasi.net akan menjadi bahan pengayaan proses pembelajaran tatap muka di kelas, sesuai dengan topik yang dibahas pada saat itu.
·        Pola penugasan
Untuk sekolah yang belum memiliki sambungan internet, dapat memanfaatkan situs ini dengan pola penugasan. Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat yang menyediakan jasa layanan internet, misalnya warnet, di rumah, ataupun tempat lainnya.
·        Pola pemanfaatan individual
Di luar itu semua siswa di beri kebebasan untuk memanfaatkan dan mengeksplor seluruh materi yang ada pada EdukasiNet, baik yang berupa bahan belajar, pengetahuan populer dan fasilitas komunikasi secara individual. Pemanfaatannya bisa dilakukan di rumah, bagi siswa yang memiliki komputer yang tersambung ke internet atau dilakukan di Warnet..
·        Kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan untuk kelancaran proses belajar mengajar dikelas.
*      Siswa dan guru dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum.
*      Guru dan siswa atau siswa dengan siswa lainnya dapat melakukan dikusi melalui forum diskusi.
*      Guru dan siswa saling dapat bertukar informasi melalui mailing list.
*      Guru dan siswa dapat mendownload materi pelajaran yang diperlukan.
·        Menggunakan Sumber belajar yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja  dengan internet pengalaman dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum, berita dan lain-lain (Prawiradilaga dan Siregar, 2008: 311).
Contohnya Hampir semua kelas telah dilengkapi komputer dan peralatan ICT yang lain. Rasio ketersediaan komputer dan jumlah sisiwa disekolah asalah 1:5 untuk jenjang SMU dan 1:7 untuk SMP, dan 1:10 untuk SD. Semua sekolah memiliki tingkat akses internet dengan kecepatan yang tinggi dan bandwith  33% guru dilatih setiap tahun oleh guru yang dudah memilki sertifikat ICT.
·        Sesuai dengan Kurikulum yang berlaku.
Hingga saat ini belum ada kurikulum ICT resmi untuk jenjang pendidkan dasar dan menengah, karena hingg saat ini pengembangan kurikulum tersebut yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten yaitu Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas belum juga selesai.

Kesimpulan
Kecepatan perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi di dunia yang tidak dapat diperkirakan ditanggapi positif oleh dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh Departemen yang menangani masalah pendidikan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan bagaimana pemanfaatan teknologi dalam pendidikan yang diharapkan mampu memberikan informasi praktis tentang pengetahuan baik terhadap siswa maupun kepada guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai guru profesional.
Kemajuan Teknologi Infornasi dan Komunikasi memberikan banyak peluang bagi pendidikan untuk berkembang. Pendalaman materi-materi pelajaran di sekolah yang biasanya menggunakan buku dapat dilakukan dengan alternatif lain yaitu lewat intenet. Aplikasi teknologi pendidikan dalam hal ini berbasis internet diharapkan mampu meningkatan mutu pembelajaran sehingga pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.



Daftar Pustaka                                                                                  
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta.
Prawiradilaga, Dewi S, dkk. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Prawiradilaga, Dewi S. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta.






0 komentar:

Posting Komentar