APLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN
(Landasan Ilmiah Teknologi Pendidikan)
(disusun untuk memenuhi
tugas perkuliahan Dasar-dasar Teknologi Pendidikan dan dipresentasikan pada
hari Senin, 16 Desember 2013)
Oleh
CHAYA
PEBIYANA
06032681318062
Dosen
Pengampu:
1.
Prof.
Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.
2.
Prof.
Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc.
3.
Dr.
L. R. Retno Susanti, M.Hum.
PROGRAM STUDI MAGISTER
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara
umum, teknologi dirumuskan
sebagai, “technology is, simply, the
application of knowladge to solve problems or invent useful tools” seperti
tercantum dalam http://www.yourdictionary.com/library/ref-erence/word-definition-of-technology.html.
adapun dari situs Wikipedia, the free encyclopedia teknologi
diartikan sebagai, “is the usage and
knowladge of tools, techniques, crafts, systems or methods of organization”.
Dari kedua definisi ini, ternyata teknologi dipersepsikan sebagai pengetahuan
untuk memecahkan masalah dalam bentuk peralatan, teknik, kerajinan. Selain itu,
teknologi juga berarti sistem atau metode dari suatu organisasi. (Prawiradilaga,
2012:15)
Teknologi
dapat ditemukan dimana saja dan tujuan ditemukannya teknologi juga untuk
membantu memecahkan masalah manusia. Makin maju suatu masyarakat makin banyak
teknologi yang dikembangkan dan digunakan. Teknologi itu pada hakikatnya adalah
bebas nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan aturan nilai dan estetika
(Miarso, 2009).
Teknologi Pendidikan adalah
memecahkan masalah belajar dan bekerja sebagai proses, adapun proses itu
sendiri merupakan kegiatan yang tidak berawal dan tidak berakhir, ini
menyatakan bahwa pemecahan masalah tersebut tercemin dalam rumusan sumber
belajar (learning resorces) yang
dikaji secara ilmiah melalui prosedur pengembangan (Development functions) dan dikelola dengan baik agar mudah
dimanfaatkan atau diakses oleh peserta didik (Prawiradilaga, 2012:28)
Dalam
rangka meningkatkan produktivitas pendidikan, sekolah-sekolah harus merespon
perkembangan dunia. Teknologi yang
semakin canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama.
Pembelajaran disekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang
mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Walaupun demikian, peran guru masih
tetap dibutuhkan dikelas, guru berperan sebagai motivator, desainer, pembimbing
dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mengatasi masalah belajar agar belajar lebih efektif, lebih efisien.
Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah pada
masalah elektronika padahal konsep teknologi mengandung pengertian yang luas,
untuk itu dalam tulisan ini akan dibahas mengenai aplikasi teknologi pendidikan
dalam meningkatkan produktivitas pendidikan.
B.
Permasalahan
Aplikasi
teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan.
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui aplikasi teknologi pendidikan
dalam meningkatkan produktivitas pendidikan.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan adalah
memecahkan masalah belajar dan bekerja sebagai proses, adapun proses itu
sendiri merupakan kegiatan yang tidak berawal dan tidak berakhir, ini
menyatakan bahwa pemecahan masalah tersebut tercemin dalam rumusan sumber
belajar (learning resorces) yang
dikaji secara ilmiah melalui prosedur pengembangan (Development functions) dan dikelola dengan baik agar mudah dimanfaatkan
atau diakses oleh peserta didik (Prawiradilaga, 2012:28)
Teknologi
pendidikan merupakan konsep yang kompleks,
dapat dikaji dari berbagai segi dan kepentingan. Kecuali itu teknologi
pendidikan sebagai suatu bidang kajian ilmiah, senantiasa berkembang sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung dan mempengaruhinya
(Miarso, 2009).
Berdasarkan
pendapat-pendapat diatas konsep teknologi pendidikan dapat disimpulkan
merupakan suatu teknik atau proses, penerapan pengetahuan, untuk memecahkan
masalah belajar sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung serta mempengaruhinya untuk memecahkan
masalah pendidikan.
B.
Produktivitas Pendidikan
Menurut yang tercantum dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Produktivitas. Produktivitas
merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran
(output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan
suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optima (Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi.
Jakarta: Grasindo ). Produktivitas dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam
menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti
semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa
bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan
sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas
biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas
bahan mentah, dan lain-lain (Budiwati, S.I. 1985. Aplikasi Model Perilaku
pada Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Industri. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id).
Seperti yang tercantum dalam siklus produktivitas:
Siklus
produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang membahas upaya
peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap sebagai satu siklus
yang saling terhubung dan tidak terputus (Gaspersz,
V. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama).
- Pengukuran
- Evaluasi
- Perencanaan
- Peningkatan
Produktivitas
yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja, jika suatu work
center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work center tersebut
tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam
melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas digunakan sebagai
dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri (http://id.wikipedia.org/wiki/Produktivitas).
Begitu juga Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan
keseluruhan proses perencanaan, penataan dan pendayagunaan sumber daya untuk
merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sejauh mana
pencapaian produktivitas pendidikan dapat dilihat dari out put pendidikan yang
berupa prestasi, serta proses pendidikan yang berupa suasana pendidikan.
Prestasi dapat dilihat dari masukan yang merata, jumlah tamatan yang banyak,
mutu tamatan yang tinggi, relevansi yang tinggi dan dari sisi ekonomi yang
berupa penyelenggaraan penghasilan. Sedangkan proses atau suasana tampak dalam
kegairahan belajar, dan semangat kerja yang tinggi serta kepercayaan dari
berbagai pihak. Satu hal yang perlu disadari adalah bahawa produktivitas
pendidikan harus dimulai dari menata /SDM tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Hal kedua adalah bahwa penataan SDM harus dilaksanakan dengan prinsip efektivitas dan efisiensi
karena efektifitas dan efisiensi adalah kriteria dan ukuran yang mutlak bagi
produktivitas pendidikan.
C.
Upaya Meningkatkan Produktivitas Pendidikan
Menurut
Miarso (2009), dalam meningkatkan produktivitas pendidikan, ada tiga hal yang
dapat dilakukan, yaitu :
1.
Memperlaju
penahapan belajar
2.
Membantu
guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
3.
Mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina
dan mengembangkan kegiatan belajar anak didik.
Adapun Upaya yang dapat dilakukan
untuk Meningkatkan Produktivitas Pendidikan, diantaranya melakukan penataan SDM
dengan semangat efektivitas dan efisiensi lewat upaya pemberdayaan tenaga
pendidik dan kependidikan. Upaya pemberdayaan tersebut antara lain :
§ memperbaiki sikap kerja, yaitu
kesadaran dan kesediaan menepati dan memenuhi jam kerja, tata tertib kerja,
termasuk menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.
§ hubungan antara tenaga kerja dan
pimpinan kerja yang tercermin dalam usaha bersama untuk meningkatkan
produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu (Quality Control Circle).
§ manajemen produktivitas, yaitu
manajemen yang efesien mengenai sumber dan system kerja untuk mencapai
peningkatan produktivitas, efesiensi tenaga kerja, pembagian tugas dan
penempatan bidang tugas yang pas dengan kemampuannya
menurut Muchdarsyah (dalam Yuli Tri Cahyono dan Lestiyana
Indira M, 2007: 227) menyebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
1. Tenaga kerja
Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas
adalah karena adanya tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik dan lebih
giat. Produktivitas dapat meningkat karena hari kerja yang lebih pendek.
Imbalan dari pengawas dapat mendorong karyawan lebih giat dalam mencapai
prestasi. Dengan demikian jelas bahwa tenaga kerja berperan penting dalam
produktivitas.
2. Seni serta
ilmu manajemen
Manajemen adalah faktor produksi dan sumberdaya
ekonomi, sedangkan seni adalah pengetahuan manajemen yang memberikan kemungkinan
peningkatan produktivitas. Manajemen termasuk perbaikan melalui penerapan
teknologi dan pemanfaatan pengetahuan yang memerlukan pendidikan dan penelitian.
3. Modal
Modal merupakan landasan gerak suatu usaha perusahaan,
karena dengan modal perusahaan dapat menyediakan peralatan bagi manusia yaitu
untuk membantu melakukan pekerjaan dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Fasilitas yang memadai akan membuat semangat kerja bertambah secara tidak
langsung produktivitas kerja dapat meningkat.
Dari definisi upaya meningkatkan produktivitas
pendidikan dapat disimpulkan kondisi utama karyawan yang semakin
penting dan menentukan tingkat produktivitas karyawan yaitu pendidikan dan
pelatihan, motivasi, disiplin, ketrampilan, tingkat penghasilan, lingkungan dan
iklim kerja, penguasaan peralatan. Dengan harapan agar karyawan semakin gairah dan
mempunyai semangat dalam bekerja dan akhirnya dapat mempertinggi mutu
pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas kerja
D.
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan
Adapun salah satu contoh aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan tersebut diantaranya adalah melalui pembelajaran berbasi internet yang dinamakan, e-learning. E-Learning menjadi salah satu alternatif pembelajaran karena keunggulan yang dimilikinya.
Adapun salah satu contoh aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pendidikan tersebut diantaranya adalah melalui pembelajaran berbasi internet yang dinamakan, e-learning. E-Learning menjadi salah satu alternatif pembelajaran karena keunggulan yang dimilikinya.
Manfaat yang bisa dinikmati
dari e-learning:
1. Fleksibilitas.
Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas
pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa),
maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk
mengakses pelajaran.
2. E-learning
memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan
belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan
kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul
yang ingin dipelajarinya terlebih dulu.. Jika ia mengalami kesulitan untuk
memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu
memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami,
pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog
interaktif pada waktu-waktu tertentu.
3. E-learning
bisa memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi berikut terpenuhi.
Sebelum memutuskan untuk mengikuti e-learning, perlu menentukan tujuan belajar,
sehingga bisa memilih topik, modul, lama belajar, biaya, dan sarana belajar
secara elektronik yang sesuai. Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah
pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya
Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003).
E-laerning
menyadari bahwa di Internet dapat ditemukan berbagai informasi dan informasi
itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan dimana saja, maka
pemanfaatan Internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna Internet
bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui
teknik e-moderating yang tersedia di Internet. Tersedianya fasilitas
e-Moderating dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui
fasilitas Internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu
dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
Guru
dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur
dan terjadwal melalui Internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai
berapa jauh bahan ajar dipelajari; Siswa dapat belajar atau me-review bahan
ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di Internet secara
lebih mudah. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui Internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Berubahnya peran siswa dari yang
biasanya pasif menjadi aktif.
KESIMPULAN
1. Teknologi dipersepsikan sebagai
pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam bentuk peralatan, teknik, kerajinan.
Selain itu, teknologi juga berarti sistem atau metode dari suatu organisasi.
2. Teknologi pendidikan merupakan suatu
teknik atau proses, penerapan pengetahuan, untuk memecahkan masalah
belajar sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang mendukung serta mempengaruhinya untuk memecahkan masalah pendidikan.
3. Produktivitas dalam dunia pendidikan
berkaitan dengan keseluruhan proses perencanaan, penataan dan pendayagunaan
sumber daya untuk merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Sejauh mana pencapaian produktivitas pendidikan dapat dilihat dari out put (lulusan)
dan input (kepercayaan dari berbagai pihak).
4. Aplikasi teknologi pendidikan dalam
meningkatkan produktivitas pendidikan tersebut diantaranya adalah melalui
pembelajaran berbasi internet yang dinamakan, e-learning.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi S, Prawiradilaga dan Evelin Siregar. 2008. Mozaik
Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Nasution. 2010. Teknologi Pendidikan. Jakarta : PT.Bumi
Aksara
Seels, Barbara B. and Rita C. Richey. 1994. Teknologi
Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya. Terjemahan. Jakarta : IPTPI
http://eprints.uny.ac.id/8771/3/BAB%202%20-08404244003.pdf
0 komentar:
Posting Komentar