Teknologi
Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Aplikasi Pendidikan
(disusun
untuk memenuhi tugas perkuliahan Dasar-dasar Teknologi Pendidikan dan
dipresentasikan pada hari Senin, 07 Oktober 2013)
Oleh
CHAYA
PEBIYANA
06032681318062
Dosen
Pengampu:
1. Prof.Dr.H.Fuad
Abd.Rachman, M.Pd
2. Dr.
L.R.Retno Susanti M.Hum
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Berdasarkan UU RI No. 20 Thn
2013 Tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
dan bangsa.
Menurut John Dewey dalam naufal el hakim Pendidikan adalah
suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di
dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin
pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan
kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari
orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup (John Dewey dalam naufal
el hakim, 2013: 1)
Teknologi
pendidikan yang merupakan bagian dari pendidikan, yang berkepentingan dengan
segala aspek pemecahan masalah belajar manusia melalui proses yang rumit dan
saling berkaitan, juga ikut serta berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui
cara-cara yang berbeda.
Teknologi pendidikan memiliki
potensi untuk mengatasi permasalahan tersebut, oleh karena itu perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi
masalah belajar siswa yang pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang
abstrak, sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek
yang terlalu kecil atau terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman langsung,
sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, sulit memahami konsep yang rumit,
terbatasnya waktu untuk belajar, selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta
didik juga menjadi faktor rendahnya mutu pendidikan (Miarso, 2011: 554).
Berdasarkan
hal tersebut di atas, nampaknya peningkatan mutu pendidikan perlu diarahkan
berdasarkan pendekatan teknologi pendidikan, yang mampu mewujudkan peningkatan
mutu pendidikan. Karena pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu
strategi yang digunakan untuk menganalisis, merancang, melaksanakan, menilai
dan mengelola usaha pemecahan masalah belajar yang dihadapi setiap individu,
dengan memanfaatkan berbagai macam recources
(Miarso, 2011: 556).
Rumusan
Masalah
1.
Peningkatan mutu aplikasi pendidikan
dalam teknologi pendidikan.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan berdasarkan aplikasi
teknologi pendidikan.
PEMBAHASAN
Definisi Aplikasi Teknologi Pendidikan
Ditinjau
dari pendekatan pendidikan, teknologi pendidikan adalah suatu proses yang
bersistem dalam usaha mendidikan atau membelajarkan. Dalam proses yang
bersistem ini kemungkinan besar digunakan teknologi pendidikan sebagai produk
(Miarso 2007: 76).
Berdasarkan
UU RI No. 20 Thn 2013 Tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
dan bangsa.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa aplikasi teknologi sebagai
penerapan dari suatu disiplin ilmu yang membahas proses dalam usaha mendidik
atau membelajarkan, dan dalam proses mendidik atau membelajarkan tersebut
kemungkinan besar menggunakan teknologi.
Pengertian
Mutu Pendidikan
Mutu
dalam konteks “hasil belajar” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah
pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap waktu cawu, akhir semester, akhir
tahun, 5 tahun bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan
(studens achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis (misalnya
ulangan umum, Ebta, Ebtanas). Dapat pula prestasi di suatu cabang olah raga,
seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya: computer, beragam jenis teknik,
jasa. Bahkan seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati,
kebersihan dan lain sebagainya (Depdiknas: 2003).
Konsep
tentang peningkatan mutu pendidikan juga diartikan secara berbeda-beda,
tergantung pada situasi dan kondisi. Secara konseptual kriteria mutu itu
dikategorikan ke dalam lima hal, yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas,
efesiensi, dan produktivitas (Miarso, 2011: 516).
Dari
uraian di atas di dapat simpulan bahwa mutu pendidikan adalah tingkat
keunggulan hasil kerja dalam pendidikan baik yang berupa proses pendidikan
maupun dalam hasil pendidikan. Dari pengertian aplikasi teknologi pendidikan
dan pengertian peningkatan mutu pendidikan di atas, dapat dikatakan bahwa
aplikasi teknologi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
penerapan teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu yang membahas proses
mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi
sebagai upaya peningkatan keunggulan hasil kerja dalam bidang pendidikan baik
yang berupa proses pendidikan maupun berupa hasil pendidikan.
Menurut
Miarso dalam Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (2011) beberapa pedoman umum
dalam aplikasi teknologi pendidikan dan implemasinya:
1) Memadukan berbagai macam pendekatan
dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain.
2) Memecahkan masalah belajar pada
manusia secara menyeluruh dan serampak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua
kondisi dan saling kaitan di antaranya.
3) Digunakan teknologi sebagai proses
dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4) Tumbuhnya daya lipat atau efek
sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan atau unsur mempunyai nilai-nilai
lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan
serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah
(Miarso, 2007: 78).
Peningkatan
Mutu pendidikan dalam
aplikasi teknologi pendidikan tidak terlepas dari :
Siapa saja dan dengan cara yang
sangat bervariasi dan fleksibel, tergantung kepada situasi dan kondisi sekolah
dan guru yang bersangkutan. (Prawiradilaga dan Siregar, 2008: 311). Terdiri
dari :
·
Pola
pemanfaatan di Lab Komputer
Bagi sekolah
yang telah memiliki fasilitas laboratorium komputer yang tersambung ke
internet, dapat memanfaatkan situs ini di lab. Situs ini dapat diakses secara
bersama-sama dalam bentuk klasikal ataupun individual di lab dengan bimbingan
guru.
·
Pola
pemanfaatan di Kelas
Apabila sekolah
belum memiliki lab komputer, namun mempunyai sebuah LCD proyektor dan sebuah
komputer yang tersambung ke internet, maka pemanfaatan situs ini dapat
dilakukan dengan cara presentasi di depan kelas. Bahan belajar yang ada pada
edukasi.net akan menjadi bahan pengayaan proses pembelajaran tatap muka di
kelas, sesuai dengan topik yang dibahas pada saat itu.
·
Pola
penugasan
Untuk sekolah
yang belum memiliki sambungan internet, dapat memanfaatkan situs ini dengan
pola penugasan. Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat yang menyediakan
jasa layanan internet, misalnya warnet, di rumah, ataupun tempat lainnya.
·
Pola
pemanfaatan individual
Di luar itu
semua siswa di beri kebebasan untuk memanfaatkan dan mengeksplor seluruh materi
yang ada pada EdukasiNet, baik yang berupa bahan belajar, pengetahuan populer
dan fasilitas komunikasi secara individual. Pemanfaatannya bisa dilakukan di
rumah, bagi siswa yang memiliki komputer yang tersambung ke internet atau
dilakukan di Warnet..
·
Kondisi
sekolah dan guru yang bersangkutan untuk kelancaran proses belajar mengajar
dikelas.
Siswa dan guru dapat memperoleh sumber
belajar yang sesuai dengan kurikulum.
Guru dan siswa atau siswa dengan siswa
lainnya dapat melakukan dikusi melalui forum diskusi.
Guru dan siswa saling dapat bertukar
informasi melalui mailing list.
Guru dan siswa dapat mendownload materi
pelajaran yang diperlukan.
·
Menggunakan
Sumber belajar yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja dengan internet pengalaman dengan pengguna
lainnya melalui fasilitas forum, berita dan lain-lain (Prawiradilaga dan
Siregar, 2008: 311).
Contohnya
Hampir semua kelas telah dilengkapi komputer dan peralatan ICT yang lain. Rasio
ketersediaan komputer dan jumlah sisiwa disekolah asalah 1:5 untuk jenjang SMU
dan 1:7 untuk SMP, dan 1:10 untuk SD. Semua sekolah memiliki tingkat akses
internet dengan kecepatan yang tinggi dan bandwith 33% guru dilatih setiap tahun oleh guru yang
dudah memilki sertifikat ICT.
·
Sesuai
dengan Kurikulum yang berlaku.
Hingga
saat ini belum ada kurikulum ICT resmi untuk jenjang pendidkan dasar dan
menengah, karena hingg saat ini pengembangan kurikulum tersebut yang dilakukan
oleh pihak yang berkompeten yaitu Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas belum
juga selesai.
Kesimpulan
Kecepatan
perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi di dunia yang tidak dapat
diperkirakan ditanggapi positif oleh dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini
ditunjukkan oleh Departemen yang menangani masalah pendidikan. Salah satunya
adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan bagaimana pemanfaatan teknologi dalam
pendidikan yang diharapkan mampu memberikan informasi praktis tentang
pengetahuan baik terhadap siswa maupun kepada guru dalam melaksanakan tugas
sehari-hari sebagai guru profesional.
Kemajuan
Teknologi Infornasi dan Komunikasi memberikan banyak peluang bagi pendidikan
untuk berkembang. Pendalaman materi-materi pelajaran di sekolah yang biasanya
menggunakan buku dapat dilakukan dengan alternatif lain yaitu lewat intenet.
Aplikasi teknologi pendidikan dalam hal ini berbasis internet diharapkan mampu
meningkatan mutu pembelajaran sehingga pada akhirnya akan meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.
Daftar Pustaka
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai
Benih Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta.
Prawiradilaga, Dewi S, dkk. 2008.
Mozaik Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta
Prawiradilaga, Dewi S. 2012. Wawasan
Teknologi Pendidikan. Penerbit Kencana & UNJ: Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar