UTS Difusi dan Inovasi dalam Pendidikan


PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 

UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah                : Difusi dan Inovasi dalam Pendidikan
Nama                           : Chaya Pebiyana
NIM                            : 06032681318062
Semester/Kelas            : II / Reguler Pagi
Dosen Pengampu        : 1. Dr. Azizah Husin, M.Pd.
   2. Dr. Edi Hrapan, M.Pd.

1.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu, jelaskan menurut pendapat saudara mengapa hal ini penting?
JAWAB
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu yaitu
1.      Usaha dari agen pembaharu itu sendiri
2.      Orientasi klien
3.      Kesesuaian inovasi dengan kebutuhan klien
4.      Empati dengan klien
5.      Homofilitasnya dengan klien
6.      Kredibilitas agen pembaharu
7.      Sejalan dengan pemimipin opini
8.      Kemampuan evaluasi klien
Faktor-faktor tersebut penting sebagai indikator keberhasilan agen pembaharu dalam mempengaruhi klien menjadi adopter suatu inovasi dengan langkah-langkah yang telah diuraikan pada nomor 2. Seberapa keras usaha agen pembaharu yang terlihat dari banyaknya waktu yang dihabiskan dalam aktivitas komunikasi dengan klien. Semakin mengenal klien maka semakin cepat mempengaruhinya. Semakin tinggi rasa kebutuhan klien akan inovasi maka akan semakin cepat ia mengadopsi suatu inovasi, maka agen pembaharu harus bekerja keras menumbuhkan rasa butuh tersebut. Semakin besar empati agen pembaharu terhadap klien maka semakin cepat klien menjadi adopter. Semakin banyak kesamaan antara agen pembaharu
Dan klien seperti jenis kelamin, agama, dan sebagainya. Semakin tinggi tingkat kredibiliti. Sejalan dengan pemimpin opini, serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengevaluasi suatu inovasi. Maka akan semakin mempercepat keberhasilan agen pembaharu dalam mempengaruhi klien menjadi adopter dan bahkan menjadi agen pembaharu juga.
2.      Bagaimana karakteristik inovasi dalam pendidikan?
JAWAB:
1.      Keuntungan relatif (dalam bidang ekonomi, faktor prestise sosial, kenyamanan & kepuasan
2.      Ketahanan/Kekuatan (tingkat dimana inovasi
3.      dipersepsikan sebagai sesuatu yang konsisten
4.      dengan nilai yang ada, pengalaman-pengalaman
5.      masa lalu, dan kebutuhan akan para pengguna
6.      yang potensial)
7.      Kompleksitas (tingkat dimana inovasi
8.      dipersepsikan sebagai sesuatu yang sulit untuk
9.      dimengerti dan digunakan)
10.  Daya uji coba (tingkat dimana inovasi dalam
11.  batas-batas tertentu dapat diujicobakan)
12.  Observabilitas (tingkat dimana hasil-hasil inovasi
13.  dapat dilihat oleh pihak lain)
3.      Sebutkan sembilan perbandingan tradisi penelitian difusi?
JAWAB:
Tradisi penelitian difusi
Jumlah publikasi
Inovasi yang dikaji
Metode pengumpulan dan analisis data
Unit analisis
Jenis temuan
Antropolog
134
Ide-ide teknologis (kapak baja, roda, masak air)
Pengamatan partisipan dan non partisipan, studi-kasus
Suku atau petani desa

Konsekuensi inovasi keberhasilan relatif agen pembaharu

Sosiologi awal

10
Pemerintahan kota, perangko radio
Dari data sumber sekunder dan analisis statistik
Masyarakat atau individu

Distribusi pengguna bentuk s kategori karakteristik pengguna
Sosiologi pedesaan

791

Terutama ide-ide pertanian (pembasmi rumput liar, bibit unggul, pupuk kimia

Wawancara survai dan analistik

Individu petani di pedesaan

Distribusi pengguna bentuk s karakteristik kategori pengguna ; sifat inovasi dan kecepatan adopsinya; saluran komunikasi pada tahap-tahap kpts inovasi sifat pembuka pendapat
Pendidikan
336

Inovasi dalam pembelajaran (TK, matematika modern pengajaran berprograman pengajaran tim)
Kuesioner pos wawancara survai, adan analisis statistik
Sistem sekolah, guru, administrator
Distribusi pengguna berbentuk s karakteristik kategori pengguna
Kesehatan masyarakat dan sosiologi kesehatan
226
Ide-ide medik (obat, vaksinasi, kb, cat)
Wawancara survai, analisis statistik
Individu organisasi
Kepemimpinan pendapat dalam difusi karakteristik kategori pengguna saluran komunikasi pada tahap-tahap kpts inovasi
Komunikasi
372
Peristiwa baru, inovasi teknologis
Wawancara survei, dan analisi statistik
Individu organisasi
Kepemimpinan pendapat dalam difusi karakteristik kategori pengguna; saluran komunikasi pada tahap keputusan inovasi; jaringan difusi
Marketing
304
Produk baru (merk baru, telpon tekan, mode baju)
Wawancara survai, dan analisis statist tik eksperimen
Pelanggan perseorangan
Kepemimpinan pendapat dalam difusi karakteristik kategori peroranagan
Geografi
130
Inovasi teknologis
Catatan sekunder dan analisis statistik
Individu dan organisasi
Peranan jarak dan ruang dalam difusi
Tradisi lain
500
Berbagai macam ide baru
Wawancara survai, analisis statistik
perseoranagan
Karakteristik kategori pengguna
Total
3,085
-
-
-
-




4.      Bagaimana penerapan metode klasifikasi pengapdosian prediksi inovasi! Jelaskan dan berikan contohnya:
JAWAB:
Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujukan adalah pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah diuji oleh Rogers (1961). Yang diklasifikasikan atas lima kategori yaitu:
2,34
 
4,65
 
0,55
 
0,40
 

          Keterangan:
a.  Inovator (Innovators)
     Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baruHubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
b.  Pengguna awal ( Early Adopter)
Kelompok ini lebih  lokal di banding  kelompok inovator. Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi.  Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
c.  Mayoritas awal (Early Majority)
Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
d. Mayoritas akhir (Late Majority)
Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentinganekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
e.  Tradisional / Kolot/ Terlambat (laggards/avoiders)
Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki  pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman.
Dengan pengetahuan tentang kategorisasi adopter ini dapatlah kemudian disusun strategi difusi inovasi yang mengacu pada kelima kategori adopter, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal, sesuai dengan kondisi dan keadaan masing-masing kelompok adopter. Hal ini penting untuk menghindari pemborosan sumber daya hanya karena strategi difusi yang tidak tepat. Strategi untuk menghadapi adopter awal misalnya, haruslah berbeda dengan strategi bagi mayoritas akhir, mengingat gambaran ciri-ciri mereka masing-masing (Rogers, 1983). Secara gamblang digambarkan Rogers sebagai berikut:

INOVATOR
 


Keterangan:
1.      Inovator (Innovators) : Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirnya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi.
2.      Pengguna awal ( Early Adopter) : 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi.
3.      Mayoritas awal (Early Majority): 34% yang menjadi para pengikut awal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4.      Mayoritas akhir (Late Majority): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati.
5.    Tradisional / Kolot/ Terlambat (laggards/avoiders): 16% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumber daya terbatas.


5. Sebutkan 5 pengabdosian dalam menerima informasi? Dan bagaimana taktik strategi untuk menerima inovasi
JAWAB:
Lima pengabdosian dalam menerima informasi, yaitu:
1.      Innovator
2.      Pengguna awal
3.      Mayoritas awal
4.      Mayoritas ahir
5.      Laggard.

Taktik strategi untuk menerima inovasi, yaitu:
1.      Strategi Fasilitatif
2.      Strategi Pendidikan
3.      Strategi bujukan dan Strategi Paksaan.


0 komentar:

Posting Komentar